Dishub Sebut 7 Negara Minat Biayai Proyek LRT di Bali

Dishub Sebut 7 Negara Minat Biayai Proyek LRT di Bali

Dishub Sebut 7 Negara – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali IGW Samsi Gunarta mengungkapkan tujuh calon investor dari tujuh negara berminat investasi untuk pembangunan kereta ringan Light Rail Transil (LRT) di Pulau Dewata. Samsi mengatakan minat tersebut sudah di sampaikan kepada mantan Gubernur Bali Wayan Koster dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. “Banyak yang mau. Ada tujuh negara yang sudah menyatakan minat baik ke bapak gubernur, mentri maupun ke kita. Pertama, Korea yang sudah sangat maju prosesnya. Kedua Cina, Ketiga Uni Emirat Arab, ada Inggris, ada Malaysia, antara enam atau tujuh negara yang sudah menyampaikan minat untuk ikut membiayai,” kata Samsi, saat di temui di Denpasar, Bali.

Sasat ini, perkembangan rencana pembangunan LRT di Bali baru tahap studi kelayakan (feasibility studi/FS) dan ini akan di percepat. “LRT di saya posisinya masih FS. Jadi kita mengejar FS ini supaya selesai secepat mungkin, untuk bisa memenuhi kriteria kesiapan untuk bisa di biayai. Yang sekarang sedang berjalan itu 1B, tapi ini belum kita lakukan evaluasi lebih lanjut dan mereka belum submit juga,” ujarnya. “Yang 1A itu sebetulnya proses pengadaan konsultan, ini yang kita minta percepat karena kalau berlambat lambat itu bisa repot nanti di 2025. Karena, perintah Bapak Luhut dan arahan Presiden (Jokowi) sudah clear. Jadi mau tidak mau, iya harus mendorong supaya orang kerja lebih cepat,” imbuhnya.

Baca Juga : Ganjil Genap Diberlakukan, Dishub DKI Itu Kebijakan Rem Darurat

Melihat Kondisi Komposisi Pembiayaan Proyek

“Sebetulnya peluangnya ada investor ikut, tapi juga nanti ini yang harus di lihat, positioning dari dana pemerintah, dana investasi, kemudia termasuk pendapatan akan seperti apa,” jelasnya. Ia juga menyebutkan luas lahan yang akan di bebaskan dalam pembangunan LRT di Bali tidak banyak, karena sebagian jalur LRT di bangun di bawah tanah pada kedalaman sekitar 30 meter. “Paling paling kita hanya butuh (lahan) untuk keluar stasiun, dan ini masih di hitung. Sekarang itu usulan yang ada bawah tanah,” katanya.

Rencana LRT yang Bisa Mengangkut 300 Penumpang

“LRT bisa mengangkut 300 orang sekali jalan. Di FS pada tahap awal kita hanya punya lima set. Artinya 1500, itu akan di operasikan dengan headway, bisa 10 menit, 2 menit, 3 menit. Jadi sangat tergantung pada nanti kebutuhan awalnya seperti apa,” ujarnya. Untuk fase awal pembangunan, jalur LRT membentang dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Central Parking Kuta-Seminyak. Lalu, fase dua Seminyak-Canggu, dan fase ketiga yaitu Canggu-Mengwi, dan kedepannya akan keliling Bali. “Bukan cuma fase dua fase tiga, keliling Bali sudah ada perencanaanya. Tapi kan itu panjang lah, masih lama.” jelasnya

Sementara itu, Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Bali belum mengalokasi pendaan untuk pembangunan LRT di Bali. Namun, pemerintah pusat sudah komitmen untuk pembangunan LRT di Bali. Ia optimis groundbreaking pembangunan LRT di Bali akan di mulai Februari 2025. “Kalau saya harus optimis, tidak ada pilihan buat saya,” ujarnya. Dari tahap groundbreaking, LRT di Bali kemungkinan akan selesai dua hingga tahun kemudian untuk beroperasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *